Yangdimaksud mata DE pada Ikan Arwana apabila mata ikan terlihat turun ke bawah (seakan-akan ikan selalu melihat ke bawah). Normalnya mata Ikan Arwana normal melihat ke samping (tidak turun ke bawah). Masalah ini paling banyak ditemukan pada Ikan Arwana. Berbagai penyebab mata DE (mata drop eye) pada Ikan Arwana antara lain:
Ikan yang cantik berawal dari lingkungan yang sehat. Tak terkecuali arwana. Ada sederet penyakit yang kerap menjadi momok para pencinta ikan naga tersebut. Jika tak ditangani dengan tepat, risikonya ikan bisa mati. Bagi Jeffri Utomo Gunawan, kunci menjaga kesehatan adalah menjaga kualitas air. Pria yang sudah kondang sebagai ’’dokter arwana” itu memaparkan, kebanyakan penyakit arwana disebabkan kondisi air yang diabaikan. Dengan begitu, bakteri berkembang biak di akuarium. Misalnya, penyakit kembang sisik dan cloud eye. Pria 47 tahun itu menuturkan, penyakit dropsy atau kembang sisik bisa dibilang penyakit yang cukup ditakuti penghobi arwana. Memang, penyakit tersebut tak berdampak secara langsung bagi ikan. Tapi, jika tidak segera ditangani, dropsy akan menyebar hingga mengakibatkan kematian. ’’Infeksinya karena bakteri di dalam tubuh,” terangnya. Ciri penyakit itu adalah sisik ikan akan merenggang layaknya trenggiling. Biasanya badan ikan akan membengkak karena sulit buang air besar. ’’Karena infeksi pada ginjalnya,” jelas dia. Prosedur penanganannya pun menyesuaikan tingkat keparahan. Jika belum terlalu parah, penyakit itu bisa diobati dengan Acriflavine Plus. Namun, jika sudah parah, harus menggunakan antibiotik seperti Ciprofloxacin atau Tetracycline dengan dosis 1–2 kali sehari. ’’Dilarutkan ke dalam air,” ungkap Jeffri. Penyakit lain yang disebabkan air kotor adalah cloud Mata ikan akan tertutupi selaput putih layaknya penyakit katarak pada manusia. Penyakit itu akan membuat retina mata arwana rusak. Meskipun bisa melihat, tubuhnya akan condong menyamping saat berenang. Pengobatannya, cukup ganti air secara rutin dan berikan antibiotik. ’’Dalam 3–4 empat hari sudah sembuh jika ditangani dengan benar,” katanya. Kebersihan kapas filter dan air harus selalu diperhatikan. Pria asal Tambaksari itu menyarankan agar menggunakan filter bio versi kecil yang biasa digunakan untuk ikan koi. Fungsinya, menyaring kotoran dengan lebih maksimal, meningkatkan kadar oksigen dalam air, hingga mengurangi frekuensi intensitas penggantian air. Sifat amonia dalam kotoran ikan bisa datang dari filter yang kotor. Selain itu, air yang digunakan tak boleh sembarangan. Setidaknya menggunakan air galon atau air yang telah diendapkan. Proses pengendapan paling tidak 24 jam dengan tandon bertingkat. ’’Supaya zat kimia di dalam air nggak masuk ke akuarium,” paparnya. Jeffri Utomo Gunawan saat melakukan perawatan kepada arwana koleksinya. Alfian Rizal/Jawa Pos Tidak hanya karena bakteri, ada juga penyakit lain terkait psikologis arwana. Yaitu, penyakit gigit ekor atau tail bite disease. Menurut Jeffri, arwana yang terkena penyakit tersebut akan berenang di tempat yang sama dan berputar-putar. Hingga, dia dapat menggigit ekornya sendiri. Penyebab utamanya adalah stres karena kondisi akuarium. Salah satunya, ikan dipindahkan ke lingkungan baru. ’’Arwana termasuk ikan sensitif. Intinya, jangan dikagetin aja. Misalnya, air diganti langsung semua,” jelasnya. Juga, disarankan untuk tidak memasang tanning yang terlalu terang. Solusinya adalah menenangkan arwana terlebih dahulu. Misalnya, mematikan lampu akuarium atau menutupi akuarium dengan kertas agar arwana tidak bisa melihat ke luar. Sebab, faktor lingkungan luar juga bisa menimbulkan stres. ’’Dikarantina sendirian juga,” ungkapnya. Namun, saat ekornya sudah rusak parah, jalan terakhir adalah operasi. Yaitu, membius ikan dan melakukan trimming atau pemangkasan ekor. Nanti ekor tumbuh kembali meski memerlukan waktu yang tak sebentar. ’’Apalagi kalau sudah dewasa,” katanya. Dia berharap, sebelum mulai memelihara arwana, penghobi ikan harus mempelajari dahulu teknik-teknik dasar perawatannya. Misalnya, penggantian air tiga kali dalam sepekan. Penggantian 30 persen saja. Selain itu, makanannya menggunakan jangkrik atau udang sekali sehari. Ikan yang cantik berawal dari lingkungan yang sehat. Tak terkecuali arwana. Ada sederet penyakit yang kerap menjadi momok para pencinta ikan naga tersebut. Jika tak ditangani dengan tepat, risikonya ikan bisa mati. Bagi Jeffri Utomo Gunawan, kunci menjaga kesehatan adalah menjaga kualitas air. Pria yang sudah kondang sebagai ’’dokter arwana” itu memaparkan, kebanyakan penyakit arwana disebabkan kondisi air yang diabaikan. Dengan begitu, bakteri berkembang biak di akuarium. Misalnya, penyakit kembang sisik dan cloud eye. Pria 47 tahun itu menuturkan, penyakit dropsy atau kembang sisik bisa dibilang penyakit yang cukup ditakuti penghobi arwana. Memang, penyakit tersebut tak berdampak secara langsung bagi ikan. Tapi, jika tidak segera ditangani, dropsy akan menyebar hingga mengakibatkan kematian. ’’Infeksinya karena bakteri di dalam tubuh,” terangnya. Ciri penyakit itu adalah sisik ikan akan merenggang layaknya trenggiling. Biasanya badan ikan akan membengkak karena sulit buang air besar. ’’Karena infeksi pada ginjalnya,” jelas dia. Prosedur penanganannya pun menyesuaikan tingkat keparahan. Jika belum terlalu parah, penyakit itu bisa diobati dengan Acriflavine Plus. Namun, jika sudah parah, harus menggunakan antibiotik seperti Ciprofloxacin atau Tetracycline dengan dosis 1–2 kali sehari. ’’Dilarutkan ke dalam air,” ungkap Jeffri. Penyakit lain yang disebabkan air kotor adalah cloud Mata ikan akan tertutupi selaput putih layaknya penyakit katarak pada manusia. Penyakit itu akan membuat retina mata arwana rusak. Meskipun bisa melihat, tubuhnya akan condong menyamping saat berenang. Pengobatannya, cukup ganti air secara rutin dan berikan antibiotik. ’’Dalam 3–4 empat hari sudah sembuh jika ditangani dengan benar,” katanya. Kebersihan kapas filter dan air harus selalu diperhatikan. Pria asal Tambaksari itu menyarankan agar menggunakan filter bio versi kecil yang biasa digunakan untuk ikan koi. Fungsinya, menyaring kotoran dengan lebih maksimal, meningkatkan kadar oksigen dalam air, hingga mengurangi frekuensi intensitas penggantian air. Sifat amonia dalam kotoran ikan bisa datang dari filter yang kotor. Selain itu, air yang digunakan tak boleh sembarangan. Setidaknya menggunakan air galon atau air yang telah diendapkan. Proses pengendapan paling tidak 24 jam dengan tandon bertingkat. ’’Supaya zat kimia di dalam air nggak masuk ke akuarium,” paparnya. Jeffri Utomo Gunawan saat melakukan perawatan kepada arwana koleksinya. Alfian Rizal/Jawa Pos Tidak hanya karena bakteri, ada juga penyakit lain terkait psikologis arwana. Yaitu, penyakit gigit ekor atau tail bite disease. Menurut Jeffri, arwana yang terkena penyakit tersebut akan berenang di tempat yang sama dan berputar-putar. Hingga, dia dapat menggigit ekornya sendiri. Penyebab utamanya adalah stres karena kondisi akuarium. Salah satunya, ikan dipindahkan ke lingkungan baru. ’’Arwana termasuk ikan sensitif. Intinya, jangan dikagetin aja. Misalnya, air diganti langsung semua,” jelasnya. Juga, disarankan untuk tidak memasang tanning yang terlalu terang. Solusinya adalah menenangkan arwana terlebih dahulu. Misalnya, mematikan lampu akuarium atau menutupi akuarium dengan kertas agar arwana tidak bisa melihat ke luar. Sebab, faktor lingkungan luar juga bisa menimbulkan stres. ’’Dikarantina sendirian juga,” ungkapnya. Namun, saat ekornya sudah rusak parah, jalan terakhir adalah operasi. Yaitu, membius ikan dan melakukan trimming atau pemangkasan ekor. Nanti ekor tumbuh kembali meski memerlukan waktu yang tak sebentar. ’’Apalagi kalau sudah dewasa,” katanya. Dia berharap, sebelum mulai memelihara arwana, penghobi ikan harus mempelajari dahulu teknik-teknik dasar perawatannya. Misalnya, penggantian air tiga kali dalam sepekan. Penggantian 30 persen saja. Selain itu, makanannya menggunakan jangkrik atau udang sekali sehari.
Baru-baru ini, ada kabar kurang menyenangkan dari Tukul Arwana. Banyak beredar kabar mengenai meninggalnya Tukul Arwana yang ternyata hanya hoaks. Tak hanya sekali, kabar hoaks Tukul Arwana meninggal dunia terjadi beberapa kali. Hal tersebut membuat kerabat dan sahabat Tukul Arwana resah, termasuk Vega Darwanti.. Vega Darwanti
WhatsApp Facebook Twitter Pinterest Linkedin Copiar Link As aranhas sĂŁo predadoras de insetos e, assim, contribuem para manter baixa as populações desses animais, muitos dos quais podem transmitir doenças Foto GettyImages As pessoas costumam pensar que suas casas sĂŁo locais isolados da natureza e nela sĂł devem entrar os animais convidados, ou seja, os pets. Contudo, vários tipos de insetos, aracnĂdeos e atĂ© rĂ©pteis podem aparecer em sua residĂŞncia, mas isso nĂŁo significa que eles sĂŁo o aracnĂłlogo RogĂ©rio Bertani, sĂŁo conhecidas quase 50 mil espĂ©cies de aranhas. Muitas se adaptaram a viver em áreas urbanas e atĂ© mesmo dentro das casas. Elas acabam ficando presas dentro dos imĂłveis ou sĂŁo atraĂdas por alimentos e condições favoráveis para sobrevivĂŞncia. "Esses aracnĂdeos, geralmente, sĂŁo reservados e quase todos que vocĂŞ encontra nĂŁo sĂŁo agressivos nem perigosos. Eles podem estar prestando serviços, como comer pragas – alguns atĂ© comem outras aranhas", explica. As aranhas papa-moscas sĂŁo comuns em áreas urbanas e inofensivas Foto Felipe Von / WikimediaCommons / CreativeCommons As aranhas sĂŁo predadoras de insetos e, assim, contribuem para manter baixa as populações desses animais, muitos dos quais podem transmitir doenças. Em áreas urbanas, as aranhas papa-moscas sĂŁo as mais comuns, assim como espĂ©cies que constroem teias em cantos de paredes, como a Nesticodes rufipes uma pequena aranha marrom alaranjada, e as Pholcidae que tem as pernas muito longas e costumam ficar atrás de mĂłveis em locais escuros.Nos jardins, as que aparecem mais sĂŁo a aranha-prateada Argiope argentata, que faz uma teia geomĂ©trica, e a Nephilingis cruentata, que constrĂłi teias grandes com fios amarelados nos beirais das casas. "A maioria Ă© inofensiva, principalmente aquelas que constroem teias geomĂ©tricas nos jardins e nĂŁo deveriam ser eliminadas", comenta o especialista. Aranha-prateada Argiope argentata Ă© comum em jardins e sĂŁo inofensivas Foto Miguel Relvas Ugalde / Wikimedia Commons / CreativeCommons De acordo com RogĂ©rio, as espĂ©cies consideradas perigosas – que existem no Brasil – estĂŁo incluĂdas em trĂŞs grupos as aranhas-armadeiras Phoneutria, as aranhas-marrons Loxosceles e as viĂşvas-negras Latrodectus. As primeiras sĂŁo encontradas em áreas de vegetação, podendo, eventualmente, entrar nas casas, sĂŁo grandes, com coloração marrom e nĂŁo constroem teias. EspĂ©cie de aranha-armadeira Phoneutria, que pode ser encontrada no Brasil e Ă© muito perigosa Foto Rodrigo Tetsuo Argenton / Wikimedia Commons / Creative Commons As aranhas marrons sĂŁo pequenas e possuem um desenho corporal caracterĂstico, que lembra um violino. Podem aparecer dentro das casas, ocupando fendas, como o espaço atrás de mĂłveis. Constroem teia caracterĂstica, nĂŁo geomĂ©trica, que lembra fios de algodĂŁo com o qual preenchem os viĂşvas-negras sĂŁo pequenas, possuem uma mancha vermelha em forma de ampulheta na parte ventral do abdome e constroem teias nĂŁo geomĂ©tricas, em cantos de parede ou debaixo de mĂłveis, quando entram nas que moram prĂłximo a locais com terrenos baldios ou áreas com vegetação, podem colocar barreiras que impeçam que elas entrem em casa, como rodinhos que fecham o vĂŁo das portas, telas nas janelas e devem evitar deixar material de construção, madeira ou outros objetos nos quintais, pois podem servir de abrigo. A viĂşva-negra Latrodectus Ă© uma das espĂ©cies perigosas que podem ser encontradas no Brasil Foto Wikimedia Commons / Creative Commons "Conhecer as espĂ©cies que aparecem na residĂŞncia e nos arredores tambĂ©m Ă© importante, para saber se existe algumaque pode causar acidentes no local. Em caso de imprevistos, procurar o serviço mĂ©dico, levando, se possĂvel, a aranha que picou, ou fotos do espĂ©cime", aconselha o aracnĂłlogo.
Itulahcara membesarkan ikan Arwana yang bisa kamu sesuaikan dengan karakter kamu. Entah itu kamu lebih suka yang simple, medium, atau sulit untuk perawatan komponen lainnya. Apa pun pilihan kamu, pastikan selalu mengganti air sebulan sekali dengan membuang 30-50% air yang lama dan sering mengganti lapisan filter. -Dan.
source – Mata merupakan organ penting bagi ikan arwana. Namun, kadang-kadang, arwana dapat mengalami masalah mata turun. Ini bisa menjadi masalah serius yang membutuhkan perawatan yang tepat. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara mengobati mata arwana turun secara efektif, memberikan solusi untuk menjaga kesehatan mata ikan arwana Anda. Apa yang Menyebabkan Mata Arwana Turun?1. Infeksi Bakteri atau Virus2. Cedera pada Mata3. Parasit4. Kualitas Air yang Buruk5. Nutrisi yang Tidak SeimbangCara Mengobati Mata Arwana Turun1. Periksa Kualitas Air2. Jaga Kebersihan Akuarium3. Berikan Makanan Berkualitas Tinggi4. Gunakan Obat Mata yang Aman5. Observasi Perilaku dan Gejala Lainnya6. Hindari Stres pada Ikan ArwanaKesimpulan Apa yang Menyebabkan Mata Arwana Turun? Mata arwana turun dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari masalah mata turun pada ikan arwana Anda 1. Infeksi Bakteri atau Virus Infeksi bakteri atau virus dapat menyebabkan peradangan pada mata arwana, yang dapat mengakibatkan mata turun. Bakteri atau virus dapat masuk ke mata melalui air yang terkontaminasi atau melalui luka pada ikan. 2. Cedera pada Mata Cedera pada mata, seperti benturan atau gesekan yang kuat, juga dapat menyebabkan mata arwana turun. Cedera ini bisa disebabkan oleh benda-benda tajam di dalam akuarium atau benturan dengan benda keras lainnya. 3. Parasit Adanya parasit pada mata arwana juga dapat menjadi penyebab mata turun. Parasit seperti kutu air atau protozoa dapat menginfeksi mata ikan dan menyebabkan iritasi dan peradangan. 4. Kualitas Air yang Buruk Kualitas air yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan ikan secara keseluruhan, termasuk mata arwana. Air yang terlalu kotor atau terkontaminasi dapat menyebabkan masalah kesehatan pada mata, termasuk mata turun. 5. Nutrisi yang Tidak Seimbang Kekurangan nutrisi atau makanan yang tidak seimbang juga dapat mempengaruhi kesehatan mata arwana. Kekurangan vitamin dan mineral tertentu dapat menyebabkan masalah pada mata, termasuk mata turun. Sekarang kita akan membahas cara-cara efektif untuk mengobati mata arwana turun dan menjaga kesehatan mata ikan arwana Anda 1. Periksa Kualitas Air Kualitas air yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan mata ikan arwana. Pastikan Anda menjaga kualitas air di akuarium dengan baik. Gunakan tes air untuk memeriksa pH, suhu, dan tingkat amonia. Jika ada ketidakseimbangan, lakukan perubahan air secara teratur dan gunakan bahan kimia pengobatan yang aman untuk memperbaiki kualitas air. 2. Jaga Kebersihan Akuarium Kebersihan akuarium sangat penting untuk mencegah infeksi mata pada ikan arwana. Bersihkan akuarium secara teratur, termasuk penggantian air, penyedotan kotoran, dan membersihkan filter. Hindari penumpukan kotoran dan sisa makanan di dasar akuarium, karena ini dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan penyakit. 3. Berikan Makanan Berkualitas Tinggi Pemberian makanan berkualitas tinggi dapat membantu menjaga kesehatan mata ikan arwana. Berikan makanan yang kaya akan nutrisi dan vitamin, seperti cacing sutera, krill, atau makanan ikan arwana yang khusus. Pastikan makanan yang Anda berikan segar dan tidak tercemar. 4. Gunakan Obat Mata yang Aman Jika mata arwana turun disebabkan oleh infeksi atau peradangan, Anda dapat menggunakan obat mata yang aman dan direkomendasikan oleh dokter hewan. Teteskan obat mata dengan hati-hati sesuai petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari, segera konsultasikan dengan dokter hewan. 5. Observasi Perilaku dan Gejala Lainnya Selain mata turun, ikan arwana yang sakit juga mungkin menunjukkan perilaku dan gejala lainnya. Amati perubahan dalam perilaku makan, pernapasan, dan aktivitas ikan arwana Anda. Jika Anda melihat gejala yang tidak biasa atau memburuk, segera hubungi dokter hewan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 6. Hindari Stres pada Ikan Arwana Stres dapat mempengaruhi kesehatan mata ikan arwana. Pastikan lingkungan akuarium nyaman dan tenang untuk menghindari stres pada ikan arwana. Jaga kebersihan, suhu yang stabil, dan jangan terlalu sering mengganggu ikan arwana Anda. Kesimpulan Cara mengobati mata arwana turun melibatkan perawatan dan pengawasan yang cermat. Pastikan kualitas air yang baik, jaga kebersihan akuarium, berikan makanan berkualitas tinggi, dan gunakan obat mata yang aman. Observasi perilaku dan gejala lainnya serta hindari stres pada ikan arwana. Jika gejala tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Dengan perawatan yang tepat, Anda dapat membantu ikan arwana Anda pulih dan menjaga kesehatan mata mereka. cara mengobati mata arwana turun See more Previous article Jenis-jenis Mamalia Laut Terpintar dan Keunikan yang Dimilikinya Next article Cara Budidaya Ikan Arwana yang Mudah untuk Pemula
Apabilatidak segera diobati, tentu masalah tersebut bisa berpotensi menyebabkan kerusakan mata, kehilangan penglihatan, hingga kebutaan permanen. Agar tidak terjadi hal demikian, berikut ini rekomendasi obat mata kucing terbaik yang bisa kamu beli di marketplace online atau toko hewan terdekat! Rekomendasi Obat Mata Kucing 1. Optivar Vet
. owcz2hnp5u.pages.dev/526owcz2hnp5u.pages.dev/428owcz2hnp5u.pages.dev/117owcz2hnp5u.pages.dev/589owcz2hnp5u.pages.dev/596owcz2hnp5u.pages.dev/167owcz2hnp5u.pages.dev/281owcz2hnp5u.pages.dev/304owcz2hnp5u.pages.dev/189owcz2hnp5u.pages.dev/261owcz2hnp5u.pages.dev/447owcz2hnp5u.pages.dev/942owcz2hnp5u.pages.dev/844owcz2hnp5u.pages.dev/139owcz2hnp5u.pages.dev/295
agar mata arwana tidak turun